Sekilas Tentang Psikologi Komunitas

Posted: Agustus 25, 2011 in Psikologi
Tag:

A. Latar Belakang Sejarah
Beberapa psikolog memiliki pandangan berbeda mengenai area yang dikaji dalam Psikologi komunitas. Hal tersebut ditunjukkan dengan perdebatan yang masih muncul apakah psikologi komunitas merupakan kesamaan dari Psikologi klinis ataukah berbeda. Ada kecenderungan kuat dari pandangan psikolog bahwa psikologi komunitas dan psikologi klinis adalah sama. Di sisi lain, beberapa psikolog menunjukkan adanya batasan-batasan yang jelas perbedaan antara dua bidang tersebut. Akan tetapi, ada juga yang mengatakan bahwa psikologi komunitas merupakan kajian yang meliputi psikologi secara keseluruhan.
Pada awalnya, psikologi komunitas muncul sebagai respon dari perkembangan sosial di Amerika Serikat. Pada masa kolonial, fenomena pertumbuhan kota dan industrialisasi yang cepat memicu meningkatnya imigran yang berdatangan dari berbagai tempat. Tentunya hal ini menimbulkan masalah sosial karena semakin banyak juga variasi-variasi populasi yang muncul seperti; orang-orang yang memiliki sakit mental, fakir miskin, dan populasi lainnya yang tergolong lemah dan atau tidak memiliki kekuatan. Hingga pada perkembangannya, populasi tersebut menyatu dan berkelompok menjadi suatu komunitas.
Disinilah permasalahan yang sebenarnya bagi komunitas yang inkompeten tersebut, dimana kasus-kasus psikologis yamg mereka alami ditangani secara keliru dengan diagnosis yang salah karena ketidakmampuan secara finansial untuk memperoleh penanganan dari psikolog ahli. Melihat fenomena ini terus berkembang maka Konggres Amerika mencanangkan Gerakan Nasional Kesehatan Mental. Mulai dari sini, peran para psikolog dan institusi untuk mulai berfokus pada penanganan klinis bagi komunitas-komunitas yang tidak mampu.
Tentunya dari latar belakang yang dipaparkan di atas menunjukkan kejelasan pembedaan antara psikologi komunitas dengan psikologi klinis. Hal ini tampak dari bagaimana sikap yang muncul dimana psikologi komunitas merupakan tindakan proaktif untuk mengantisipasi resiko permasalahan yang lebih besar serta meningkatkan kesehatan mental dalam suatu komunitas, sedangakan psikologi klinis cenderung reaktif karena akan memberikan perlakuan (treatments) setelah adanya kasus klinis yang muncul.

B. Filosofi dan Pencapaian dari Psikologi Komunitas
Psikologi Komunitas cukup populer dengan definisi sebagai ilmu yang mempelajari efek-efek sosial dan faktor-faktor lingkungan terhadap perilaku yang terjadi pada individu, kelompok, organisasi, dan tingkatan sosial yang lain (Heller et .al., 1984, p.18). Definisi tersebut mengungkapkan bahwa fokus psikologi komunitas adalah isu-isu sosial, institusi-institusi sosial, dan setting lain yang mempebgaruhi kelompok-kelompok dan oraganisasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan serta mengoptimalkan kesejahteraan (well-being) dari komunitas dan individu dengan penanganan alternatif yang inovatif dengan berkolaborasi bersama anggota komunitas serta disiplin ilmu yang terkait baik di dalam maupun di luar psikologi.

Pencegahan lebih baik daripada penanganan
Psikologi komunitas bercirikan adanya upaya untuk mencegah munculnya permasalahan klinis pada tingakatan sosial yang ada. Hal ini juga berarti intervensi psikologi sosial pada berkembangnya permasalahan sosial. Ada pembagian diantara tingkatan dari intervensi pencegahan, yaitu: Pencegahan Primer, Pencegahan Sekunder, dan pencegahan tertier. Pencegahan primer merupakan usaha mencegah suatu masalah yang terjadi secara umum dan bersama-sama atau permasalahan muncul paling awal pada situasi yang memungkinkan terjadi. Cowen berargumen ada kriteria yang harus diikuti dalam pencegahan pimer ini:
a. Program harus beroientasi pada massa atau kelompok
b. Harus dilakukan sebelum maladjustment
c. Merupakan tindakan sengaja sebagai fokus pada kekuatan penyesuaian
Sedangkan Pencegahan Sekunder merupakan usaha untuk mengatasi masalah pada situasi mungkin muncul untuk pertama kalinya sebelum hal ini menjadi semakin parah. Pencegahan Tertier merupakan usaha untuk mengurangi kuatnya masalah yang sekali muncul dari suatu kejadian yang terus menerus.

Penekanan pada kekuatan dan kompetensi

Konsep dari kompetensi dimunculkan oleh psikolog komunitas mula-mula. Pertama, ini berkaitan dengan setting ekologis, atau lingkungan dan implikasi-implikasinya untuk mengoptimalkan kompetensi individu dalam komunitas. Kedua, kompetensi dikaitkan dengan konsep pencegahan. Jika seseorang makin kuat di awal kehidupan individu atau kelompok maka permasalahan dapat dihindari lebih mudah.

Pentingnya Perspektif Ekologis

Perspektif ekologis memiliki arti suatu tes dari hubungan diantara orang-orang dan lingkungan mereka (sosial maupun fisik) dan membangun suatu kecocokan yang optimal diantara setting lingkungan dengan orang-orang didalamnya.
Menghargai Perbedaan
Dalam psikologi komunitas ada penghargaan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada. Setiap orang memiliki hak untuk berbeda dan perbedaan tersebut bukan berarti menunjukkan posisi yang lemah (inferior). Bilamana perbedaan ini ditangkap sebagai suatu fakta yang tidak pernah lepas dari bagian hidup maka akan ada usaha mengenai kesamaan bagi semua perbedaan-perbedaan yang ada. Dari keyakinan mengenai perbedaan ini pula muncul suatu pengenalan dan pemahaman mengenai perbedaan gaya hidup, pandangan dunia, tatanan sosial yang bukan pokok utama dari kehidupan sosial tetapi dapat diterima sebagai bagian dari karakteristik sosial kita yang berbeda.
Kekuasaan (empowerment)
Zimmerman menjelaskan empowerment sebagai suatu konstruk yang menghubungkan kekuatan individu dan kompetensi-kompetensi, sistem bantuan yang alami, dan perilaku proaktif terhadapa kebijakan serta perubahan sosial. Teori Empowerment, penelitian, serta intervensi menghubungkan kesejahteraan individu dengan sosial yang lebih besar dan lingkungan politik.
Pilihan-pilihan diantara alternatif
Aspek penting dalam pilihan-pilhan adalah ketersediaan dan aksesbilitas dari pilihan-pilhan mengenai alternatif-alternatif bagi orang-orang untuk komunitas yang cocok baginya. Poin ini menekankan adanya keunikan dari setiap individu yang memerlukan komunitas yang sesuai dan tepat bagi dia.
Perubahan Sosial
Dengan dukungan penelitaian yang kuat maka salah satu sasaran yang ingin dicapai dari psikologi komunitas adalah untuk memdorong adanya perubahan sosial. Perencanaan mengenai perbahan sosial merupakan bagian penting dalam psikologi komunitas. Perubahan sosial ini dapat terjadi dengan direncanakan (planned social change) maupun tanpa ada perencanaan terlebih dahulu (unplanned social change). Dalam perubahan sosial yang terencana sangat memungkinkan pencapaian benar-benar sesuai dengan yang ditargetkan. Bukan hanya itu, dalam psikologi komunitas ini perubahan yang direncanakan pun seringkali menjadi sangat inovatif.
Kolaborasi dengan dan integrasi  dengan disiplin ilmu lainnya
Menciptakan perubahan sosial merupakan tugas yang monumental. Kolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya berarti memberikan hasil perubahan yang lebih baik dan lebih masuk akal.

Sensitivitas Komunitas
Sensitivitas pada komunitas juga merupakan satu dari konsep yang terpenting dalam psikologi komunitas. Bilamana lingkungan dan individu menjadi sangat cocok – dapat menciptakan komunitas yng lebih baik dengan sebuah semangat dan perasaan ke-kita-an. Ada empat elemen yang perlu dipikirkan secara matang yaitu: keanggotaan (membership), pengaruh, itnegrasi, dan perasaan emosi yang terkoneksi satu sama lain.

C.Perkembangan Psikologi Komunitas Saat Ini
Sudah seharusnya perkembangan psikologi komunitas dapat dinikmati bagian yang dikaji didalamnya. Untungnya, melalui berbagai penelitian mengenai psikologi komunitas memberikan sumbangsih signifikan dalam perkembangan dan perubahan sosial dalam komunitas itu sendiri. Sasaran untuk mencapai kesejahteraan menjadi lebih masuk akal dan dapat diusahakan sehingga dapat optimal. Ada berbagai saran melalui penelitian yang terus berkembang mengenai psikologi komunitas hingga saat ini yang juga berubah dari penelitian eksperimen menjadi studi korelasi.

referensi:
Karen G. Duffy & Frank Y. Young. Community Psychology.

Komentar
  1. Indra Yohanes Kiling berkata:

    Reblogged this on Psikologi Nusa Tenggara Timur and commented:
    Tulisan ini dirangkum oleh sahabat saya dari salah satu buku pengantar mengenai Psikologi Komunitas. Cheers!

Tinggalkan komentar