Posts Tagged ‘mentor’

“Dalam kisah Homer, The Odyssey, Mentor digambarkan sebagai seorang yang bijak, berpengetahuan luas, bersikap dewasa. Tugas dia adalah penasihat dan konsultan khusus bagi Odysseus dalam menghadapi masalah-masalah penting. Odysseus sangat terbantu atas peran Mentor sehingga mempercayakan pendidikan anaknya kepada Mentor.”

Kini “mentor” menjadi istilah yang lazim untuk menunjukkan peran seseorang yang menjadi pendamping ataupun cerminan bagi protégé (dari kata Prancis yang berarti “yang dilindungi”). Umumnya mentor adalah seorang yang mempunyai banyak pengetahuan dan juga pengalaman yang berkomitmen untuk mendukung orang yang kurang berpengalaman.
Walaupun biasanya mentor adalah seorang yang derajatnya lebih tinggi daripada protégé, namun bukan berarti seorang yang lebih muda atau dengan status yang lebih rendah tidak bisa menjadi mentor. Selama Anda lebih bijak dan lebih berpengalaman ketimbang rekan Anda dalam aspek tertentu, maka Anda bisa menjadi mentor.

Sebenarnya apa yang dilakukan oleh mentor?
Aktivitas mentor dapat dibagi menjadi dua fungsi utama: pertama, mentor memberi bantuan untuk pengembangan diri protégé dan yang kedua mentor melakukan peran emosional dan sosial dengan menjadi rekan dekat yang dapat dipercaya oleh protégé.
Fungsi yang pertama berarti bahwa mentor sebagai pembimbing yang memberi dorongan motivasi, arahan dan pertimbangan serta menjadi inspirator bagi protégé. Melalui fungsi ini protégé diharapkan mendapat pengetahuan yang tepat sehingga dengan demikian dapat melakukan penyesuaian diri serta mampu menjalankan peran serta tanggungjawabnya sebagai seorang yang matang dan dewasa. Bantuan yang dimaksudkan lebih kepada upaya mentor memperluas wawasan berpikir dan mengarahkan protégé bagaimana mengoptimalkan kinerjanya sesuai potensi yang dimiliki. Artinya ketika keberadaan mentor mampu membuat life skill protégé berkembang, ketika potensi yang dimiliki menjadi optimal dan protégé melakukan penyesuaian diri yang maksimal sesuai perannya maka mentoring sudah berjalan semestinya. Sebaliknya bila ketergantungan menjadi lebih tinggi, penyesuaian diri tidak sesuai dengan peran yang dimiliki protégé maka ada yang keliru bagaimana mentoring sudah dilakukan. Perlu diingat bahwa, seorang mentor tidak memberikan ikan bagi protégé tetapi ia mengajarkan bagaimana membuat kail dan memancing ikan dengan tepat.
Sebuah survei terhadap perusahaan-perusahaan besar menemukan bahwa 96% eksekutif berpendapat bahwa mentoring sebagai metode pengembangan yang penting, kemudian 75% kelompok mengatakan bahwa mentoring adalah kunci utama bagi kebehasilan. Gannet News Service, sebuah survei terhadap eksekutif minoritas yang sukses menunjukkan bahwa 48% dari responden mengatakan mereka memiliki model peran yang membimbing mereka untuk menaikkan karier. Temuan lain menunjukkan bahwa minoritas yang mempunyai manajer dan rekan kerja yang suportif mencapai kemajuan karier lebih cepat ketimbang mereka yang tidak punya. Sekali lagi keberhasilan mentoring tergantung bagaimana anda menempatkan relasi Anda sebagai mentor dengan protégé.

Berikut ini adalah cara-cara spesifik dmana mentor dapat membantu orang lain memajukan kariernya.
Mempelajari segala sesuatu.
Fungsi umum mentor adalah membantu protégé bagaimana mempelajari sesuatu hal. Sebagai contoh, dalam perkuliahan mentor akan mengatakan, “Jangan menunggu dosen mengumumkan kapan tes mata kuliah, baru Anda berpikir kapan akan belajar”. Dalam sebuah perusahaan mentor akan mengatakan, “Tekankan seberapa banyak uang perusahaan akan dihemat melalui Program Anda. Ini penting karena perusahaan punya sejarah penekanan pada penghematan biaya.” Dalam kehidupan, seorang mentor akan mengatakan, “Pikirkan baik-baik apa yang kamu ingin orang katakan mengenai dirimu di akhir hidupmu nantinya, maka bertindaklah sebagaimana keinginanmu mulai hari ini”.
Nasihat perencanaan karier.
Peran alamiah seorang mentor adalah memberikan nasihat. Nasehat ini bersifat supportif yang tulus dari seorang mentor. Nasehat yang tulus karena kepedulian yang tinggi bagi protégé memiliki kekuatan yang menginspirasi dan menggugah bagi orang yang mendengarnya. Nasehat keluar seharusnya bukan karena ingin menunjukkan kepandaian atau kehebatan mentor, tetapi dari sebuah kerinduan untuk membantu orang lain.
Membantu pemecahan masalah.
Mentor membantu protégé-nya untuk memecahkan masalah mereka sendiri. Mentor dapat membantu protégé dengan menunjukkan bagaimana menemukan solusinya sendiri. Perlu dipahami batasan yang jelas antara membantu dan mendewasakan protégé. Membantu bukan berarti melupakan tujuan utama mentoring yaitu meningkatkan life skills protégé, dan mendewasakan juga bukan berarti mengabaikan untuk memahami sejauh mana kondisi dan kemampuan protégé apa yang sudah dikuasainya dengan baik. Tentunya bantuan ini diberikan oleh mentor yang sudah memiliki pengalaman dan lebih baik lagi bila ia memiliki rekaman keberhasilan dalam karier atau perjalanan hidupnya. Sangat tidak mungkin seorang menjadi pemandu bagi sekelompok pecinta alam yang akan mendaki gunung bilamana dia sendiri belum mengenal kondisi gunung yang dimaksud apalagi sama sekali belum pernah melakukan perjalanan mendaki gunung.
Tugas yang menantang.
Kadangkala cara pengembangan yang jitu juga dengan memberikan tugas yang menantang. Umumnya bagi seorang yang memiliki kebutuhan berprestasi tinggi sangat mengharapkan dapat menjumpai situasi-situasi menantang bahkan cenderung menjadi malas bila mengerjakan sesuatu yang menurutnya sepele atau tidak memberikan kepuasan bagi dirinya. Tugas-tugas yang menguras pikiran atau menuntut keahlian dengan resiko tinggi seringkali menjadi aktivitas sangat menarik dan pencapaian dari tugas itu akan benar-benar memberikan kepuasan yang bisa jadi membuatnya akan terus mencoba. Di sisi lain, mentor dapat membantu kemajuan meningkatkan life skills protégé dengan memberi tugas yang bisa membuat keahliannya bertambah. Pandangan mengenai tugas sulit yang biasanya dianggap sebagai masalah hidup yang membosankan harus diganti sebagai tantangan untuk setingkat ke level atas.
Sponsorhip.
Seorang mentor biasanya mencalonkan protégé terbaiknya untuk dipromosikan atau dinaikkan kedudukannya. Dukungan (sponsorship) ini sangat penting untuk kemajuan protégé. Memang bisa jadi muncul ketakutan mentor bahwa protégé suatu saat akan menjadi lebih baik darinya. Tetapi sekali lagi, mentoring harus lahir dari ketulusan dan kepedulian yang tinggi untuk membantu orang lain – sekalipun harus menjadi lebih baik darinya.
Coaching.
Asal mula coaching adalah olah raga. Timothy Gallwey, seorang pakar tenis dan ahli pendidikan Harvard, menjelaskan esensi dari coaching dimana coaching membuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerja mereka sendiri. Coaching membantu seseorang untuk belajar, bukannya mau mengajar mereka. Seorang mentor memberi nasihat di lapangan kepada protégé untuk membantunya meningkatkan keahlian. Melatih tidak bisa dilepaskan dari proses mentoring karena sebagaimana seorang pelatih sepakbola tidak bisa hanya memberitahu atletnya bagaimana menendang bola, tetapi ia harus meminta atlet tersebut mencoba dan mengawasinya menendang bola kemudian mengoreksinya sampai atlet itu bisa menendang bola dengan benar. Itulah melatih. Itulah mengapa sulit bagi seseorang untuk menjadi mentor yang efektif kecuali dia bisa melatih dengan baik.

Masih banyak hal penting lainnya yang dapat dilakukan mentor dalam memberi bantuan untuk pengembangan diri Protégé-nya. Untuk menjadi seorang mentor, mulailah dengan menawarkan bantuan dengan tulus.

Andrew J DuBrin, seorang profesor yang mendapat gelar doktor di bidang psikologi industri dari Michigan State University, menuliskan dalam bukunya The Complete Ideal’s Guide: Leadership “bahwa akan menghemat waktu jika pemimpin ikut serta menyelesaikan persoalan bagi protege, namun sebenarnya orang akan berkembang lebih cepat jika mereka didorong untuk memecahkan sendiri persoalannya. Mentor masih bisa memberi petunjuk penting dalam proses pemecahan masalah. Hal baik yang bisa diberikan kepada protege adalah membantunya untuk mengembangkan rasa percaya diri dan keahlian yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah secara mandiri”.

Fungsi kedua yang juga penting adalah melakukan peran emosional dan sosial dengan menjadi rekan dekat yang dapat dipercaya protégé. Fungsi ini juga bisa sebagai penopang kerekatan dan kelangsungan hubungan Mentor – protégé. Dalam memberikan dukungan emosional mentor dapat berperan sebagai sahabat ataupun senior yang dipercaya oleh protégé. Mentor adalah seorang yang diharapkan dapat memberikan dukungan emosional bagi protégé dimasa sulit terlebih dalam memahami situasi protégé saat orang lain belum tentu menerima atau memahami kondisinya. Secara alami hubungan mentor –protégé terjadi begitu saja karena faktor kecocokan. Namun dalam institusi, hubungan ini terbentuk karena sudah ditetapkan contoh: pendamping (panitia OMB) – mahasiswa baru; manajer – bawahan. Untuk hubungan yang ditetapkan biasanya keeratan hubungannya cenderung lebih lemah, tergantung dari kecocokan mentor – protégé. Dan sebagaimana hubungan persahabatan pada umumnya, hubungan mentor –protégé bisa merenggang atau bahkan rusak.

Berikut adalah bagian-bagian yang dapat membentuk kualitas hubungan emosional mentor – protégé.
Persahabatan.
Seorang mentor seharusnya adalah kawan yang terpercaya dimana persahabatan yang dibentuk bersifat dua arah. Kecenderungan hubungan mentor – protégé yang ditentukan biasanya akan mengalami kesulitan dalam hal ini. Mentor memiliki beban psikologis sebagai posisi “pemberi” dan sebaliknya protégé berada dalam situasi “penerima’. Sebagai hubungan yang ditentukan, hal ini menyebabkan kekakuan dan keengganan bagi salah satu pihak apabila proses membangun persahabatannya tidak cocok. Yang saya alami, persahabatan yang baik muncul karena dibangun melalui perhatian yang tulus namun tidak boleh berlebihan.
Model Peran (Role Model).
Tidak kalah pentingnya, seorang mentor seharusnya menjadi role model yang baik bagi protégé. Biasanya proses modelling akan lancar bilamana protégé mempercayai mentor sebagai sosok yang diharapkan mampu menjadi contoh dalam pengembangan dirinya. Selanjutnya, proses pembelajaran protégé dari role model-nya dapat ditransferkan sejauh mana keterlibatan protégé bersama mentor. Dalam hal ini, kualitas seorang mentor harus dapat dilihat secara jelas oleh protégé. Pesan-pesan atau pola tindakan yang ingin ditanamkan harus dapat ditangkap protégé dan sebaiknya ditunjukkan berulang-ulang (akan lebih baik bila Protégé banyak terlibat dan melihat bagaimana dan apa yang dikerjakan mentor).
Penerimaan (acceptance).
Setiap orang selalu ingin merasa diterima keberadaannya apapun kondisinya. Tidak jarang sebenarnya seorang menyadari kekurangan atau kesalahan yang pernah dilakukannya, ia merasa tidak perlu dinasehati atau diberikan arahan. Ia hanya merasa perlu diterima dengan segala kekurangannya. Jikalau seorang mentor berpikir dalam kondisi tertentu ia tidak dapat membantu protégé-nya, ia dapat membantu hanya dengan memberi dukungan dan dorongan.

Akhir kata dari saya, apakah mentor adalah sosok yang penting? Saya hanya ingin mengatakan, bahwa apa yang telah saya capai hingga sekarang ini tidak lepas dari buah kerja keras mami, pemimpin rohani, kakak-kakak, juga dosen-dosen saya. Mereka adalah mentor-mentor saya. Kesuksesan mereka adalah ketika mereka membentuk penerus mereka. Hal ini sebagaimana yang dikatakan salah seorang guru saya, “There’s no success without successor” yang dalam bahasa saya, Anda tidak dapat dibilang sukses ketika Anda tidak bisa membentuk penerus Anda sebagaimana Anda. 🙂

Referensi:
DuBrin, Andrew J. The Complete IDEAL’S Guides: Leadership. PRENADA MEDIA. 2005
Warren, R. The Purpose Driven Life. Penerbit Gandum Mas. 2006
Whitmore, J. Coaching for Performance. PT Bhuana Ilmu Populer. 2006